Fisker Karma, salah satu kendaraan sport listrik yang banyak dipunyai seleb, antara lain Justin Bieber (fiskerautomotive)
Jakarta (ANTARA News) - Sebagian kalangan berpendapat mobil listrik
adalah mobil masa depan, tapi masih banyak kendala agar pengendara mau
beralih dari kendaraan bermesin BBM.Pertama-tama adalah harga.Mobil listrik jauh lebih mahal daripada mobil bensin/diesel dan pangsa pasarnya tertentu. Masalah ini mulai menemui jalan keluarganya seiring makin banyak orang ingin membeli sehingga harga turun secara substansial.
Selain itu, banyak mobil listrik dengan harga premium tapi dengan penurunan pajak dan makin mudahnya menjual mobil lama, makin banyak orang membeli mobil listrik untuk jangka panjang, terutama dengan biaya operasional yang menurun secara drastis.
Lingkungan - lingkungan adalah faktor utama. Mobil listrik jauh lebih ramah lingkungan untuk menjalankan dan mempertahankan energi alternatif.
Munculnya tanggung jawab sosial dalam soal lingkungan pada beberapa tahun terakhir sudah menjadi hal penting tapi tidak cukup membuat pengendara mobil beralih ke mobil listrik.
Gaya - Ada banyak stigma tentang desain mobil listrik terbaru. Tidak semua pelanggan senang dengan bentuk mobil listrik meski hal itu tidak menjadi masalah untuk para penggemar berat. Masalahnya, banyak orang batal membeli mobil listrik karena tak cocok dengan bentuknya.
Namun, seperti juga harga yang awalnya mahal dan kini makin bersahabat, banyak produsen mobil membuat mobil listrik lebih bergaya.
Masalah lainnya adalah tenaga, banyak data menunjukkan mobil listrik secara umum kurang bertenaga dibanding mesin bensin dan solar.
Pertumbuhan popularitas mobil listrik telah cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Harga dan faktor lingkungan adalah kontributor terbesar untuk tren ini.
Masih perlu waktu untuk mengetahui apakah mobil listrik akan mendominasi di masa depan, tapi sebagian kalangan sudah sangat percaya diri akan hal tersebut
(adm).
0 komentar:
Posting Komentar