Jakarta -
Federal Bureau of Investigation (FBI) meminta agar pengguna smartphone
Android untuk berhati-hati terhadap jenis malware baru yang tampaknya
khusus untuk menyerang device OS besutan Google itu.
Dua
jenis malware yang disebut FBI itu adalah Loozfon dan FinFisher.
Loozfon adalah sejenis malware yang dirancang untuk mencuri informasi.
Program jahat ini tersebar dengan berbagai cara, tetapi dalam banyak
kasus bersembunyi di balik iklan palsu.
Jebakan
LoozFon akan mengarahkan korbannya ke sebuah website. Setelah menemukan
dirinya pada perangkat, malware mencuri nomor pemilik ponsel dan
rincian kontak di buku alamat.
FinFisher
diklaim sebagai malware berbahaya. Sebab, kemampuannya mampu mengambil
kontrol penuh dari smartphone dan memungkinkan dikontrol dari jarak
jauh.
FBI memperingatkan bahwa FinFisher didistribusikan melalui website berbahaya, biasanya menyamar sebagai update sistem.
Untuk
melindungi diri terhadap ancaman tersebut, pengguna Android disarankan
untuk memastikan bahwa fitur dan fungsi yang tidak digunakan dimatikan
untuk meminimalkan serangan.
Jailbreaking atau rooting perangkat
tidak dianjurkan karena prosedurnya cenderung untuk menghilangkan
pembatasan tertentu yang ditetapkan oleh produsen, sehingga memungkinkan
penjahat cyber untuk mengambil alih lebih mudah.
Pemilik
smartphone juga harus berhati-hati saat terhubung ke koneksi WiFi yang
tidak jelas asal usulnya, atau saat menggunakan aplikasi yang
memungkinkan mengaktifkan geo-location. Demikian yang dikutip dari Softpedia, Senin (15/10/2012).
Saran
terakhir, sebelum menjual perangkat, pemilik disarankan untuk
memastikan bahwa semua informasi sensitif yang tersimpan di dalamnya
benar dihapus alias direset ulang
Sabtu, 20 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar