Sobat infoxspot.blogspot.com, penamaan kereta tentu saja unik, kereta argo biasanya dinamakan berdasarkan nama gunung, seperti Argo Bromo Anggrek yang berasal dari Gunung Bromo di Jawa Timur, Argo Muria yang berasal dari Gunung Muria di Jawa Tengah, atau Argo Lawu yang berasal dari nama Gunung Lawu di Jawa Tengah. bahkan kereta Argo Gede yang sekarang sudah nonaktif, berasal dari nama Gunung Gede Pangrango di jawa Barat. hanya Argo Dwipangga satu-satunya kereta Argo yang tidak menggunakan nama Gunung.
KA Argo Lawu
Sedangkan untuk penamaan kereta Eksekutif, berasal dari nama binatang atau mahkluk legenda, seperti kereta Taksaka Jurusan Gambir Yogya yang berasal dari nama sebuah Naga Raksasa Taksaka, KA Harina tujuan Semarang Bandung, dan KA Rajawali jurusan Semarang Surabaya.
KA Taksaka
2. Fasilitas Interior Kereta
dari segi fasilitas kereta satu dengan lainnya jelas berbeda, walaupun jika sama-sama kereta eksekutif, pasti ada yang membedakan satu kereta dengan lainnya entah arsitektur atau peletakkannya. makanya, bagi kamu yang sudah sering naik kereta misalkan kereta Gajayana jurusan Jakarta Malang, jika kedapatan menggunakan gerbong KA Taksaka, misalnya, pasti kamu sudah tau dan mungkin berkata "wah! ini bukan Gajayana!"
Interior KA Gajayana
Interior KA Taksaka
kalau setiap kereta saja udah berbeda, apalagi Stasiunnya. hampir seluruh Stasiun Kereta merupakan peninggalan sejarah, seperti Stasiun Jatinegara yang dulunya merupakan Stasiun Meester Cornelis peninggalan belanda. serta, Sobat infoxspot.blogspot.com, di setiap stasiun memiliki ciri khas masing-masing, seperti di Stasiun Kutoarjo, ujung dari DTR (Double Tracked Rail/Sepur Ganda) maka, setiap kereta dari arah jogja solo wajib berhenti disini. Stasiun Jakarta kota, merupakan Stasiun terbesar di Indonesia, 12 sepur, semuanya aktif! dan Stasiun Manggarai, pertemuan antara 3 jalur kereta di DKI Jakarta.
Stasiun Kutoarjo
Stasiun Balapan
0 komentar:
Posting Komentar