Ilustrasi (Foto: Digitaltrends)
Menurut laporan baru dari perusahaan analis telekomunikasi, Ovum, meningkatnya penetrasi smartphone, mobile broadband, dan terjadinya penurunan harga layanan dan perangkat mempengaruhi terjadinya ekspansi aplikasi mobile di pasar berkembang tersebut. Operator menganggap, toko aplikasi mobile sebagai kunci dalam menumbuhkan basis pelanggan dan mengarahkan lalu lintas jaringan.
"Penetrasi smartphone di pasar negara berkembang diharapkan bisa secara dramatis meningkat pada 2013 mendatang dan akan membuat dampak yang signifikan di toko aplikasi," tutur Senior Analis Telekomunikasi pasar berkembang di Ovum, Richard Hurst, seperti dilansir dari cellular-news, Rabu (8/8/2012).
Selain itu, kata Hurst, harga smartphone murah dari Android, RIM, dan Nokia akan semakin membuat toko aplikasi menjadi elemen penting dari rantai distribusi. "Vendor perangkat dan OS akan berusaha membangun dirinya sebagai penyedia aplikasi terkemuka di pasar negara berkembang, seperti posisi yang mereka tempati di pasar negara maju," ujarnya.
Namun menurut Hurst, di negara-negara seperti China, India, Brasil, dan Afrika Selatan, operator jaringan mobile dengan toko aplikasi mereka yang kuat akan berjuang mempertahankan posisinya. Pengguna smartphone adalah target menarik bagi operator pasar negara berkembang, karena memiliki pengadopsi awal dan biasanya uang yang bisa dibelanjakan lebih lebih tinggi.
"Namun, sebagian besar toko aplikasi di pasar negara berkembang adalah aplikasi gratis atau dibanderol dengan harga murah. Hal ini karena adanya keengganan konsumen untuk membeli aplikasi," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar